Tes Stress Depresi Dan Cara Mengatasi Stress
Persoalan atau masalah akan selalu dan terus ada selama manusia menjalani kehidupannya. Masalah akan datang silih berganti menimpa siapa saja tanpa terkecuali, baik itu anak - anak, remaja, pemuda - pemudi, orang dewasa hingga manula atau lanjut usia. Dalam menggeluti dan menjalani hidup ini pasti ada masalah dan tantangan yang akan dan mungkin sedang kita hadapi. Dengan berbagai macam hambatan baik hambatan itu datang dari sesama, dari iblis atau setan maupun dari diri sendiri, kita dituntut memiliki tekad yang bulat dan semangat yang pantang menyerah untuk menyingkirkan segala hambatan dan tantangan yang ada untuk meraih apa yang kita cita - citakan. Tidak dapat dipungkiri bahwa segala sesuatu timbul dan dimulai dari hati pikiran kita sendiri, sebagai manusia yang diberikan kehendak bebas oleh Tuhan, apapun yang dibuat manusia bersumber dari kehendak kita melalui cara berpikir kita. Dengan kehendak kita maka kita bisa bertindak hati - hati maupun sembarangan, sabar atau mau marah, bersemangat atau mau putus asa, mau bersyukur atau mau mengeluh semuanya ditetapkan oleh hati dan pikiran kita. Coba kita resapi dan renungkan lirik salah satu lagu terbaik sepanjang masa yang diciptakan dan dipopulerkan oleh yang melegenda yakni Ebiet. G. Ade dengan judul " Masih Ada Waktu " berikut ini :
Masih Ada Waktu
Bila masih mungkin kita menorehkan bathin
Atas nama jiwa dan hati tulus ikhlas
Mumpung masih ada kesempatan buat kita
Mengumpulkan bekal perjalanan abadi
Ho...ooo...du...duu..duu..du..ho..oooo
Kita pasti ingat tragedi yang memilukan
Mengapa harus mereka yang tertimbun tanah
Tentu ada hikmah yang harus kita petik
Atas nama jiwa mari heningkan cipta
Kita mesti bersyukur bahwa kita masih diberi waktu
Entah sampai kapan tak ada yang bakal dapat menghitung
Hanya atas KasihNya hanya atas KehendakNya
Kita masih bertemu matahari
Kepada rumpun ilalang kepada bintang gemintang
Kita dapat mencoba meminjam CatatanNya
Sampai kapan kita gerangan
Waktu yang masih tersisa
Semuanya menggeleng
Semuanya terdiam
Semuanya menjawab tak mengerti
Yang terbaik hanyalah segeralah bersujud
Mumpung kita masih diberi waktu.
Kebutuhan dunia terbesar saat situasi pandemi penyakit virus Corona Covid - 19 seperti sekarang ini baik itu kebutuhan secara rohani, kebutuhan psikologi, maupun kebutuhan secara pengobatan medis adalah " hati yang penuh pengharapan ". Hati yang penuh pengharapan dilandasi dengan hati yang tidak mau mudah putus asa, khawatir, panik, atau takut ikut terpapar Covid - 19, semua hal - hal yang negatif harus dibuang jauh - jauh dari pikiran kita. Kini saatnya kita untuk mengevaluasi diri kita masing - masing sampai dimana hubungan kita dengan Tuhan apakah dekat apakah jauh, masing - masing kita yang tahu kedekatan dkita dengan Sang Pencipta, satu hal yang penting bahwa kita harus belajar berserah biar Kehendak Nya yang jadi. Mari kita akui diri kita apa adanya kepadaNya dan kembali ke track yang Tuhan mau agar situasi - situasi sulit ini segera berlalu, kita yakini bahwa ' Masih Ada Waktu ' untuk kita berbenah demi menatap hari esok yang lebih baik lagi.
Tanpa hati yang tegar dan penuh pengharapan kita tidak mampu bertahan dalam iman kepada Tuhan dalam menjalani kesulitan dan krisis ekonomi global dampak dari penyakit Corona Covid - 19 yang mewabah dunia ini. Masalah ada setiap saat dan dimana - mana sekalipun tanpa dampak pandemi virus Covid - 19 ini, tua dan muda, kaya maupun miskin, semuanya pernah mengalami tekanan, masalah, sakit penyakit, musibah, atau bahkan kehilangan salah seorang yang dicintai, dalam situasi tersebut cenderung membuat pikiran kita menjadi stress atau tertekan. Kita tidak dapat melarikan diri atau bersembunyi dari kesulitan - kesulitan yang terjadi, kita harus menghadapinya dengan hati yang teguh dan penuh pengharapan. Tadinya bebas kemana - mana tanpa masker sekarang dianjurkan harus tetap di rumah, biasanya mudik pulang kampung menjelang lebaran untuk bertemu keluarga di kampung sekarang malah disuruh putar balik arah, ditahan seperti terkekang di perantauan akibat pembatasan sosial skala besar, tadinya berstatus seorang pekerja sekarang menjadi pengangguran, tadinya keuangan lancar sekarang malah tersendat karena semakin tinggi biaya hidup, simpanan yang ada hampir terkuras habis. dan masih banyak lagi potret kehidupan lainnya dalam situasi - situasi terkini dampak dari virus Covid - 19 yang menjadi " Hidup Tidak Seperti Biasanya " . Dalam situasi yang sulit seperti sekarang ini kita dituntut untuk bisa berpikir dan berkata syukuri apa yang ada .
Mata manusia diciptakan untuk melihat tetapi mengapa ada orang - orang buta? Telinga diptakan Tuhan untuk mendengar lalu mengapa ada orang - orang tuli dan bisu ? Tangan diciptakan Tuhan untuk bekerja dan berkarya namun mengapa ada orang yang puntung tangannya. Paru - paru diciptakan Tuhan untuk bernafas tetapi mengapa saudara - saudara kita dengan jumlah sepuluh ribu lebih terpapar Virus Corona Covid - 19? Ini semua membuktikan bahwa penderitaan membuat kita stress ketika hidup tidak seperti biasanya. Ini juga membuktikan bahwa penderitaan itu ada dimana - mana tanpa memandang tempat dan waktu. Penderitaan terjadi bukan hanya pada fisik manusia namun juga pada mental kejiwaan manusia yang akhirnya manusia menjadi stress.
Stress karena virus Corona Covid - 19 mewabah, stress karena suami yang tidak setia, stress karena istri yang mendua hati, stress karena tabungan atau simpanan mulai habis, stress karena anak - anak yang tidak bisa diatur dan banyak lagi kondisi - kondisi yang tidak menyenangkan yang membuat hidup tidak seperti biasanya. Jikalau kita melihat kondisi - kondisi yang membuat hidup tidak seperti biasanya maka akan timbul pertanyaan - pertanyaan berikut di hati kita : mengapa harus ada penderitaan? Apakah tidak ada Tuhan, kalau ada mengapa tidak bertindak? Dan mengapa penderitaan terus ada di dunia ini? Pertanyaan - pertanyaan ini justru membuat jiwa kita tidak tenang. Pertanyaan yang sama dengan pertanyaan mengapa selalu ada saja perang di dunia ini? dan mengapa pembunuhan, pencurian dan penipuan masih saja marak di sana - sini?
Terus terang saya menyukai orang - orang Jawa terlebih orang - orang yang di pedesaan, sekalipun di tempat yang terpencil selalu mempunyai sikap ' nrimo ' atau menerima, memandang kejadian demi kejadian dengan sikap berserah, memiliki prinsip berserah jauh lebih baik dari menyerah, hidup tanpa prasangka, tidak mau memiliki pemikiran yang serba ' ngejlimet '.
Lalu bagaimana mengatasi stress ketika hidup ini tidak seperti biasanya?
Langkah pertama adalah yakinlah bahwa di dunia ini tidak ada penderitaan, itu hanya media atau sarana untuk manusia lebih baik lagi dan alat untuk menjadikan lebih dewasa serta supaya bisa ingat akan Sang Pencipta Yang Maha Kuasa. Tuhan Yang Maha Tahu melihat dan mengetahui apa yang terjadi di dunia ini, ingatlah bahwa tiada satupun yang terjadi di dunia ini tanpa seizin Allah.
Ibarat sinetron atau film, di sinilah kita sebagai pemain yang mempunyai peran sendiri - sendir yang semuanya itu sudah diatur oleh ' Sang Sutradara ' . Tentu saja untuk sebuah sinetron atau film harus ada peran baik dan peran jahat, ada peran orang yang dekat Tuhan, religius dan berintegritas dan ada peran yang jauh dari Tuhan dan masa bodoh dengan ajaran agamanya.
Jika kita sudah yakin akan hal ini semua maka biasanya jiwa kita akan kembali tenang.
Kedua, jauhkanlah hati dari sikap benci dan penuh prasangka. Karena banyak orang yang membangun suatu hubungan, baik itu hubungan keluarga maupun bermasyarakat memiliki prasangka buruk terhadap sesamanya, membaca pikiran orang lain dan lain - lain. Memang adalah suatu kebaikan apabila kita berjaga - jaga untuk memproteksi diri sendiri, keluarga dan harta kita sendiri misalnya, namun jangan membenci orang - orang yang ' kebetulan ' mendapat peran yang tidak baik atau peran yang jahat sekalipun. Kita boleh menyukai dunia tanpa perang, menyukai dunia tanpa kejahatan dan menyukai dunia tanpa penderitaan, tetapi tidaklah pada tempatnya jika kita membenci perang, kejahatan dan penderitaan. Kita mestinya bersyukur tidak mendapat peran menjadi seorang penjahat dan seperti lirik lagu Bapak Ebiet. G. Ade di atas : Kita mesti bersyukur bahwa kita masih diberi waktu, ya, masih ada waktu untuk mengevaluasi diri dan berbenah diri.
Dan yang ketiga adalah milikilah hati yang mau berserah kepada Tuhan, peristiwa dan situasi yang dianggap buruk atau dianggap susah dan sulit jangan dipandang sebagai ' sesuatu yang tidak wajar ' atau ' seharusnya tidak terjadi ' tetapi pandanglah sebagai ' yang memang seharusnya terjadi ' dengan sikap yang berserah dan penuh kesabaran. Dunia tidak selamanya menjadi sebagaimana yang kita harapkan tetapi di dunia ini terjadilah apa yang memang seharusnya terjadi.
Dunia memang absurb dan abstrak, tetapi sebenarnya absurbnya dunia sederhana sekali sifatnya, sederhana ibarat sungai yang mengalir pasti ke muara laut, waktupun berjalan sedemikian rupa tanpa bisa ditunda - tunda lagi. Dan kita sebagai yang memerankan yang baik atau yang jahat tidak dapat berbuat lain selain mau tidak mau bertindak mutlak sesuai dengan Kehendak ' Sang Sutradara '.
Apakah Anda mau menuntun menjadi orang kaya seandainya Anda sekarang miskin? Apakah Anda menuntut menjadi orang pandai seandainya Anda sekarang tidak pandai? Sikap suka menuntut dan tidak berserah kepada Tuhanlah yang membuat kita stress dan tidak ada ketenangan jiwa.
Berjalan dan melangkahlah yang wajar - wajar saja, apa adanya, kita tidak dapat menentukan jalan hidup kita sendiri. Segala jalan hidup kita dan tindakan - tindakan kita disadari atau tidak sebenarnya hanyalah menurut jalur yang telah ditentukan Tuhan.
Kesalahan besar yang terkadang tidak kita sadari adalah kita tidak melihat masalah besar yang dihadapi sebagai kesempatan untuk melatih iman dan memperbanyak berdoa serta memperbanyak berbuat kebajikan, kebaikan, kerendahan hati dan sifat -sifat positif lainnya.
Ketika kita stress dalam menghadapi masalah - masalah besar yang ada, katakan pada diri kita masing - masing " Jangan jadi anak kecil yang gampang sekali menyerah, bangkitlah, bertumbuhlah, jadilah orang dewasa yang siap menghadapi apapun yang terjadi.
Bagi orang yang sudah dewasa pemikirannya memikili pandangan bahwa masalah adalah suatu panggilan, apapun masalah yang sedang dihadapi sekarang ini. masalah membuat seseorang menjadi lebih baik dari sebelumnya, jadi kalau kita ketemu masalah janganlah cepat mengeluh dan berkecil hati, jangan menjadi stress atau bahkan mudah melampiaskan amarah kepada siapapun juga. Bila anda menemukan diri anda sedang tertekan, takut, khawatir, stress karena mengalami hidup yang tidak seperti biasanya, segera dekatkan diri dengan Sang Pencipta agar ada kedamaian atau ketenangan di jiwa. Untuk menunjukkan bahwa anda bahagia sekalipun mungkin kantong kosong caranya sangat simpel, tampilkanlah wajah anda yang selalu berseri - seri, cerah ceria setiap saat.
Dengan demikian walaupun anda mempunyai segudang masalah, orang lain tidak akan tahu.
Pertanyaannya adalah BAHAGIAKAH ANDA saat ini ?
Untuk menunjukkan bahwa Anda bahagia walaupun kantong kosong cara yang sederhananya adalah dengan menampilkan wajah Anda yang selalu berseri - seri, cerah ceria setiap saat. Walaupun Anda mempunyai segudang masalah, orang tidak akan tahu hal tersebut dan wajah Anda tidak akan terkesan seperti wajah yang penuh persoalan. Memang kita semua pasti setuju bahwa selama hidup kita tidak akan pernah lepas dari masalah, semua manusia hidup pasti mempunyai persoalan. Jikalau Anda mempunyai masalah usahakan masalah tersebut tidak menguasai diri Anda, melainkan Andalah yang menguasai masalah tersebut. Dengan demikian semua masalah - masalah tadi bisa dihadapi dengan tenang. Pada umumnya jika manusia memperoleh berkah atau sesuatu apapun yang baik jarang menceritakannya kepada orang lain, lain halnya jika mendapat musibah atau sesuatu yang negatif misalnya langsung bercerita ke sana - sini. Orang yang tidak mau berbagi cerita pada orang lain jika mendapat berkah atau kesenangan alasannya mungkin saja karena malu,takut dinilai sombong atau mungkin karena takut orang lain jadi iri hati dan lain sebagainya, tapi mendapat kesukaran atau kesedihan tak segan - segan untuk bercerita pada orang lain, mungkin alasannya karena berharap agar yang mendengar menaruh belas kasihan padanya. Barangkali hal yang demikian sudah merupakan watak dan sifat manusia.
DARI MANA KEBAHAGIAAN ITU ?
Bermacam - macam cara orang memperoleh kesenangan menurut kemampuan dan profesinya masing masing, misalnya saja seorang petani akan merasa bahagia bila sawah atau ladangnya bisa tumbuh dengan subuh tanpa hama dan penyakit sehingga bisa memberi hasil panen yang melimpah. Seorang artis akan merasa bahagia apabila ia bisa terkenal, banyak penggemarnya mulai dari kota hingga ke pelosok desa. Seorang pemuda yang bahagia karena pacarnya selalu setia dan senantiasa di sampingnya dan masih banyak lagi contoh - contoh yang sering terjadi di lingkungan Anda sendiri. Orang yang bertambah ilmunya, pengetahuannya maka bertambah bahagianya bila dilakukan di jalan yang benar. Sebaliknya jika pengetahuannya dibarengi dengan tindakan atau pikiran yang salah maka tidak heran bila orang tersebut akan gelisah dan hatinya was - was jangan - jangan apa yang dilakukannya itu akan diketahui orang lain, orang tersebut tidak bisa bahagia lahir bathin.
Dari mana datangnya kebahagiaan itu ? Apakah datangnya dari apa yang kita miliki atau datangnya bersamaan bila kita sudah sukses ?
Sebuah pertanyaan yang sulit untuk dijawab, mengingat semua orang punya cara pandang yang berbeda - beda memandang suatu kebahagiaan.
Menurut saya selaku penulis artikel blog ini berpendapat bahwa kebahagiaan yang sesungguhnya adalah kebahagiaan karena terbebas dari pikiran - pikiran negatif kita sendiri, tidak egois, mau berbagi dengan orang lain, mau mendoakan orang lain.
Oleh karenanya kita harus bisa membersihkan segala bentuk pikiran - pikiran negatif yang ada pada diri kita masing - masing.
Saya jadi teringat lagu lama " Lucky " milik Britney Spear, lagu tersebut menceritakan ada seorang bintang yang bergelimangan harta tetapi ia menangis dan merasa tidak merasakan kebahagiaan.
Banyak orang kaya yang tinggal di kota - kota besar yang sudah memiliki segalanya justru merasa tidak bahagia, bahkan karena kekayaannya itu ia ingin melepaskan semua itu untuk bisa memperoleh kebahagiaan.
APAKAH SEBAIKNYA YANG DILAKUKAN ?
Datang dan perginya kekayaan manusia tidah bisa mengetahuinya. Orang bisa saja mendadak menjadi kaya atau yang kaya mendadak miskin. Tuhan yang mengatur dan menentukan itu semua. Nikmatilah apa yang sudah Anda miliki sekarang,buang semua sifat iri hati, jangan melirik punya orang lain apalagi membanding - bandingkan milik kita dengan milik orang lain, itu hanya membuat rasa tidak puas, sekalipun hati kecil kita berbicara membandingkan tujuannya memotivasi kita supaya bisa sama bahkan lebih dari pada orang lain.
Menjalani hidup ini dengan keyakinan bahwa Allah senantiasa ada bersama kita, maka kita akan terus berusaha untuk hidup di jalan yang baik dan benar. Hidup adalah proses, demikian juga bahagia, bagaimana Anda memilih dan menentukan cara hidup yang benarlah yang membuat kita bahagia.
Ketahuilah bahwa hidup kita ini bukan hanya di dunia ini saja, melainkan nanti akan hidup di akhirat, hidup yang kekal abadi.
Jika memang anda mempunyai banyak masalah usahakan masalah tersebut tidak menguasai anda, hadapilah dan kuasailah masalah tersebut sampai ketemu solusinya, evaluasi masalah yang menyebabkan anda stress, kemudian tentukan langkah yang tepat dengan pertimbangan kekurangan dan kelebihan serta kelemahan dan kekuatan untuk mengantisipasi hal - hal yang tidak diinginkan.
Mengingat stress memiliki dampak menjadikan seseorang mudah marah dan agresif atau menyerang maka perlu adanya semacam coaching klinik dengan guru spritual anda, atau mungkin dengan seorang psikolog atau siapapun yang anda percayakan bisa meringankan atau mendamaikan pikiran yang sedang kalut atau istilah anak muda ' sedang galau ' . Berbicaralah secara terbuka, apa adanya tanpa ada yang ditutup - tutupi, namun yakinkan bahwa orang tersebut bisa menjaga rahasia atau privasi anda.
Bila berbicara soal rasa takut, rasa takut itu dibagi menjadi 3 yakni :
1. Rasa takut yang timbul dari keyakinan hati yang keliru sehingga membuka pintu ke arah ragu - ragu atau bimbang.
2. Rasa takut yang disebabkan oleh setan, hal ini menyebabkan siksaan pada pikiran dan mental seseorang dalam menghadapi atau melewati sesuatu.
3. Rasa takut kepada Tuhan dengan penuh rasa hormat.
Rasa takut yang point ketigalah yang dapat merubah hidup yang tidak seperti biasanya. Jika sudah memiliki rasa takut pada Tuhan niscaya semua doa yang kita panjatkan akan didengar Tuhan, rasa takut pada Tuhan juga memberikan motivasi yang baik bagi kehidupan spiritual kita sehingga kita memperoleh kekayaan dan kehormatan.
Camkanlah bahwa kita tidak sendirian, negara lain punya masalah yang sama dalam hal penanganan virus Covid - 19, mari kita doakan supaya wabah virus ini cepat berlalu dan kembali menjalani roda kehidupan ini dengan normal atau seperti biasanya.
Kita budayakan semangat gotong royong dalam hal menuntaskan dan memutuskan mata rantai penyebaran virus yang melanda negara kita ini, membantu kebutuhan pangan mereka yang terisolasi di rumah selama 14 hari agar tidak keluar rumah dan berpotensi terjadinya penularan virus human to human. Dengan kebersamaan semua beban yang berat dan banyak akan terasa ringan, dengan kebersamaan akan mengurangi beban pikiran saudara - saudara kita yang masih dalam golongan menengah ke bawah. Dengan kebersamaan tidak ada lagi istilah 'pahlawan' atau 'sapi perah' karena semua dilakukan dengan kerelaan dan rasa kesetiakawanan demi terciptanya pemulihan roda kehidupan akibat virus Covid - 19 ini.
Jika anda harus tetap tinggal di rumah, jagalah gaya hidup sehat seperti pola makan yang sehat, istirahat tidak berlebihan, olah raga dengan porsi yang tepat dan usahakan produktif di rumah misalnya membuat budidaya tanaman yang anda tahu, atau bisa belajar otodidak dari channel Youtube. Tetaplah berhubungan dengan keluarga dan teman melalui media sosial yang anda miliki atau melakukan calling maupun chat via sms atau apapun itu yang sifatnya tetap menjalin hubungan baik dengan keluarga dan teman.
Sebisa mungkin berhentilah merokok, perlu anda renungkan dan pikirkan sejenak dimana letak keuntungan kebiasaan merokok? Bukankah merokok sama dengan membakar uang? Alihkanlah anggaran uang yang tadinya untuk membeli rokok diganti dengan membeli stock pangan untuk hari ini dan esok. Hindari juga narkotika dan alkohol yang membuat pikiran anda semakin kacau dan situasi akan semakin rumit.
Kurangi waktu anda dan keluarga untuk menonton dan mendengar berita yang meresahkan, yang isi beritanya hanya topik virus covid - 19 melulu.
Terus pertahankan cara hidup yang selalu memperhatikan peraturan pemerintah yang ter update dan terus disiplin melaksanakan protokol kesehatan anda dan keluarga sekalipun dalam situasi new normal. Situasi new normal bukan berarti situasi normal seperti semula, bukan pula berarti situasi sudah aman, ini lebih karena situasi ekonomi yang semakin sulit akibat dari hampir 3 bulan ini aktifitas di berbagai sektor berhenti.
Hidup itu tidak selamanya putih Iya juga membutuhkan warna lain agar hidup itu indah kelak.
Belum ada Komentar untuk "Tes Stress Depresi Dan Cara Mengatasi Stress"
Posting Komentar